Beranda | Artikel
Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur
Selasa, 17 November 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 01 Rabi’ul Akhir 1441 H / 17 November 2020 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur

Pembahasan kita pada kesempatan yang baik ini masih dalam bab tentang adab-adab tidur. Dan hadits terkahir yang kami bacakan dan jelaskan adalah hadits ‘Aisyah Ummul Mukminin Radhiyallahu ‘Anha, beliau berkata:

كَانَ النَّبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَصلِّي مِن اللَّيْلِ إحْدَى عَشَرَةَ رَكْعَةً، فَإذا طلَع الْفَجْرُ صَلَّى ركْعَتيْنِ خَفِيفتيْنِ، ثمَّ اضْطَجَعَ على شِقِّهِ الأيمن حَتَّى يَجِيءَ المُؤَذِّنُ فيُوذِنَهُ

“Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dahulu, beliau shalat dimalam hari sebelas rakaat, dan apabila fajar telah terbit, maka beliau mengerjakan shalat dua rakaat yang ringan. Kemudian beliau berbaring dan menindihkan posisi kanannya sampai datang kepada beliau muadzin yang memberitahukan kepada beliau bahwa iqamah segera dikumandangkan.” (Muttafaqun ‘alaih)

Ini telah dijelaskan pada pertemuan yang lalu.

Sekarang kita lanjutkan dengan hadits yang berikutnya.

وعن حُذَيْفَةَ رضي اللَّه عنه قال : : كان النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم إذا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدهُ تَحْتَ خَدِّهِ ، ثمَّ يَقُولُ : « اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أمُوتُ وَ أَحْيَا » وإذا اسْتيْقَظَ قَالَ : «الحَمْدُ للَّهِ اَلَّذي أَحْيَانَا بعْدَ مَا أَمَاتَنَا وإليه النُّشُورُ »

“Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau katanya: “Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kalau beliau tidur di malam hari, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya. Kemudian beliau berdoa dengan mengatakan: ‘Ya Allah, dengan menyebut namaMu aku mati dan aku hidup,’ Dan apabila beliau bangun, maka beliau membaca: ‘Segala puji hanya milik Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepadaNya manusia dikumpulkan.’” (Riwayat Bukhari)

Hadits ini menjelaskan kepada kita di antara adab-adab ketika tidur dan ini sudah diterjemahkan pada pertemuan yang lalu bahwa salah satu adab itu adalah menindihkan posisi kanan atau menjadikan posisi kanan berada di bawah. Makanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam -kata Hudzaifah- beliau meletakkan telapak tangan kanannya di pipinya. Ini salah satu adab yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika akan tidur sambil beliau berdoa:

اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أمُوتُ وَ أَحْيَا

“Hanya dengan menyebut namaMu aku mati dan aku hidup.”

Karena manusia berada dibawah kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla. Manusia tunduk pada semua ketetapan-ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidurnya, bangunnya, berbaringnya, duduknya, dan semua aktivitasnya, tidak luput dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kita melihat dalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tentang pentingnya mengawali suatu pekerjaan atau perbuatan dengan menyebut nama Allah. Makanya kita ketika akan berbuat sesuatu, kita membaca Bismillah. Ini menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kebergantungan kita sebagai hamba Allah terhadap Allah ‘Azza wa Jalla. Tanpa pertolongan Allah, tanpa kekuatan dan daya dari Allah Ta’ala, pada hakikatnya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi apa yang kita lakukan itu semua dengan pertolongan Allah ‘Azza wa Jalla. Maka sudah seyogyanya seorang hamba dalam semua aktivitasnya selalu mengawali dengan tasmiyah, dengan menyebut nama Allah.

Demikian pula yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ketika tidur Nabi membaca:

اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أمُوتُ وَ أَحْيَا

“Hanya dengan menyebut namaMu aku mati dan aku hidup.”

Dan ketika bangun dari tidurnya, beliau memuji Allah, menyanjung Allah, dengan membaca:

الحَمْدُ للَّهِ

Mengapa seseorang ketika dia bangun dari tidurnya dia membaca Alhamdulillah? Yaitu karena Allah masih memberikan kesempatan kepadanya untuk dapat melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk dapat memperbanyak amal-amal kebaikan, amal-amal shalih, maka dia bersyukur. Karena kesempatan hidup seorang mukmin adalah ibadah.

الحياة عبادة،

“Hidup ini ibadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla.”

Kalaupun seseorang terjerumus ke dalam dosa, kembali kepada Allah, bertaubat kepada Allah, perbanyak istighfar, mohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi hendaklah seseorang mengetahui bahwasanya hidup ini adalah ibadah. Maka seseorang ketika bangun dari tidurnya, artinya Allah masih memberikan kesempatan kepadanya untuk melanjutkan aktivitasnya, untuk meningkatkan ibadahnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, setelah dia dimatikan oleh Allah dengan tidur. Yang mana tidur itu menjadikan seseorang tidak tahu apapun, ibarat orang mati. Ketika dia bangun, ketika dia sadar, dia mengucapkan Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah.

“Segala puji hanya milik Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami,” ini menunjukkan bahwa Allah yang berbuat di alam semesta ini. Tidak ada yang bisa menghalangi Allah ‘Azza wa Jalla dari apa yang dikehendakiNya. Allah mengatur hamba-hambaNya.

…كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ ﴿٢٩﴾

Allah senantiasa selalu sibuk dengan mengatur ciptaanNya.” (QS. Ar-Rahman[55]: 29)

وإليه النُّشُورُ

“Dan kepada Allah kita akan dibangkitkan/kita akan dikumpulkan.”

Ini menunjukkan keimanan seseorang kepada Allah Ta’ala, keimanan seseorang kepada hari kiamat sebagaimana dia bangun dari tidur, maka nanti setelah mati pun dia akan dibangkitkan untuk dikumpulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk dimintai pertanggungjawaban.

Maka hadits ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa di antara sunnah yang diajarkan atau tuntunan dan adab-adab tidur yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada kita adalah tidur dengan menindihkan sisi kanan kita dan meletakkan telapak tangan kanan kita dibawah pipi kita. Itu pada permulaan tidur. Artinya tidak harus seseorang itu dari mulai awal tidur sampai subuh harus seperti itu, tidak. Karena manusia tidak menyadari atau tidak sadar ketika dia ditengah tidurnya dia membalik badannya ke sisi kiri atau terlentang. Jadi ini yang dimaksud adalah pada permulaan seorang akan tidur.

Bagaimana penjelasan lengkap tentang adab-adab tidur? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian Tentang Doa Mau Tidur dan Bangun Tidur

Download mp3 yang lain tentang Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin di sini.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49419-doa-mau-tidur-dan-bangun-tidur/